Manusia tidak
akan terlepas dari tiga sistem, yaitu berdiri, duduk, dan berbaring. Coba kita
fikirkan, mengapa kita seperti itu?
Maka dengan itu kita harus bisa membagi
waktu, yaitu kapan waktu untuk kita berbaring, artinya waktu kita unuk
istrirahat, baik siang atau malam. Kapan waktu kita berdiri, yaitu waktu kita
bekerja, berusaha mencari nafkah buat kita dan anak-anak, istri atau suami
serta keluarga, termasuk orang tua kita. Dan kapan waktu untuk kita duduk,
yaitu waktu untuk kita kumpul bersama keluarga, teman, sanak saudara, kolega,
dalam membicarakan hal kerjaan atau permasalahan rumah tangga dan lain
sebagainya.
Sekarang ini, waktunya kita
sholat Isya, Tarawih, dan Witir, serta sebentar lagi kita akan tadarus, esok
puasa lagi, nanti dini hari kita sahur lagi. Maka dari itulah kita selaku insan
harus bijaksana dalam membagi waktu dengan sebaik-baiknya. Sekarang ini kita
sudah tua, berapa lama lagi kita akan hidup, sedangkan hidup kita sudah dijatah
63 tahun, bagi yang lebih itu mendapat “bonus” dari Allah SWT. Satu jam atau
dua jam, sehari atau dua hari, seminggu atau dua minggu, sebulan atau dua
bulan, setahun atau dua tahun, kita tidak mengetahuinya kapan kita akan
dijemput.
Perhatikan firman Allah dalam
Quran Surah Al-Ashr ayat 1-3 yang artinya “demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-‘Ashr: 1-3).
Demikianlah kultum pada malam
ini yang dapat saya sampaikan. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Amin.... Wasalamualaikum Warohmatullahi Wabarkatuh....
Read more: http://www.cakrawawasan.com/2013/06/menghargai-waktu-kultum-kuliah-tujuh.html#ixzz3PwDea8jH
0 komentar:
Posting Komentar